Senin, 28 Januari 2013

TUGAS 12 >> PERSIAPAN KENAIKAN KELAS



Saran : Sebelum mengerjakan soal , sebaiknya anda pelajari wacana dibawah ini
Wacana  1

A.   MENGUNGKAPKAN  PENDAPAT  TERHADAP  PUISI


Untuk mengungkapkan makna sebuah puisi. Anda harus mengetahui dan memahami hakikat puisi dan unsur-unsur yang terkandung di dalamnya. Ada empat unsur hakikat puisi, seperti berikut

Tema adalah gagasan pokok atau pokok persoalan yang dikemukakan oleh penyair.
a.          Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang terdapat dalam puisinya. Dengan kata lain setiap penyair dapat menunjukkan sikap yang berbeda saat menghadapi pokok persoalan yang sama. Misalnya saja saat menghadapi masalah Tuhan, seorang penyair dapat bersikap penuh kepasrahan, kekhusukan, keragu-raguan, penasaran, ataupun kekecewaan.
b.          Nada adalah sikap batin penyair yang hendak disampaikan kepada pembaca. Ada nada duka, menasihati, mencemooh, penasaran, kagum, berontak, dan sebagainya. Nada puisi dapat menimbulkan suasana terhadap pembaca. Suasana puisi adalah keadaan jiwa pemcaca setelah membaca puisi. Misalnya nada duka dalam sebuah puisi dapat menimbulkan suasana iba hati pembaca.
c.          Pesan adalah amanat atau maksud yang hendak disampaikan penyair. Pesan dalam puisi dapat ditemukan setelah memahami tema, rasa, dan nada puisi.
Makna atau isi sebuah puisi dapat ditafsirkan berbeda antara orang yang satu dengan orang yang lain. Penafsiran ini sangat bergantung pada pengetahuan atau wawasan masing-masing. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda dapat menafsirkan makna sebuah puisi mendekati apa yang sebenarnya ingin disampaikan penyair.

 Wacana  2
A.   MENGUNGKAPKAN  PENGALAMAN DIRI  SENDIRI  DAN  ORANG  LAIN  KE  DALAM  CERPEN

Setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa yang tak terlupakan sepanjang hidupnya. Peristiwa itu mungkin terjadi ketika seseorang masih kanak-kanak, berusia remaja, atau bahkan ketika dewasa. Peristiwa itu berkesan karena menjadi pelajaran yang baik bagi dirinya. Kamu pun tentu pernah mengalami juga, bukan?
Pengalaman itu dapat kalian ceritakan kepada orang lain secara lisan atau tertulis. Jika diceritakan atau ditulis, akan bisa menjadi pelajaran bagi orang lain pula. Khusus dalam bagian ini, kalaian berlatih menceritakan peristiwa itu secara tertulis.
1)       Unsur-unsur pembangun cerpen
Unsur intrinsik pembangun cerpen diantaranya adalah unsur amanat dan gaya bahasa. Berikut ini akan dijelaskan kedua unsur tersebut.
a.       Amanat
Amanat merupakan unsur ajaran yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dapat dikatakan sebagai unsur pendidikan moral. Unsur ajaran atau pendidikan moral ini dapat diketahui oleh pembaca setelah ia membaca karya sastra tersebut secara keseluruhan.
b.  Gaya bahasa
Bahasa merupakan unsur yang sangat penting dalam sebuah karya sastra. Penggunaan bahasa berfungsi menciptakan suatu nada atau suasana persuasi serta merumuskan dialog yang mampu memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesame tokoh (Koasih, 2003:258). Pemilihan gaya bahasa merupakan ciri khas dari setiap pengarang. Pengarang menggunakan gaya bahasa tertentu dalam melukiskan suasana yang tepat untuk adegan-adegan yang akan disajikan. Bahasa juga digunakan untuk menandai karakter tokoh-tokoh cerita. Karakter jahat atau baik dapat digambarkan melalui kata-kata yang digunakan. Tokoh anak-anak atau orang dewasa dapat dibedakan dari kosakata dan struktur kalimat yang digunakan
2)         Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menulis cerpen, yaitu sebagai berikut:
a.     Membuat paragraf pertama yang mengesankan
Paragraf pertama dibuat mengesankan agar pembaca merasa tertarik. Paragraf ini hendaknya langsung masuk ke pokok persoalan sehingga tidak menghadirkan kebosanan dan rasa apatis bagi pembacanya.
b.     Menggunakan alur yang tidak mudah ditebak
Sebuah cerpen tidak aka nada artinya bila tidak ada pembacanya. Oleh sebab itu, perlu digunakan teknik-teknik, kiat-kiat, atau trik-trik tertentu untuk menarik minat pembaca, seperti menyiasati alur sehingga tidak mudah ditebak.
c.     Menggali suasana
Melukiskan suasana hendaknya menggunakan detail yang apik dan kreatif. Misalnya, melukiskan sebuah taman disertai kaitannya dengan suasana hati tokoh ceritanya sehingga penggambaran tersebut menyentuh hati pembaca.
d.     Menggunakan kalimat efektif
Penggunaan kalimat efektif akan memudahkan pembaca menangkap maksud dan isi cerita tersebut. Selain menggunkan kalimat efektif, penggunaan kosakata dan gaya bahasa yang bervariasi akan membuat cerpen tersebut tidak kering dan membosankan.
e.     Menggerakkan tokoh
Tokoh-tokoh dalam cerpen digerakkan, baik secara fisik maupun psikis sehingga terlukis seperti dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat karya tersebut terasa hidup.
f.      Fokus cerita
Sebuah cerpen pada dasarnya mengandung satu persoalan pokok. Fokus cerita yang tajam merupakan salah satu penunjang terciptanya karya sastra yang bagus.
g.     Sentuhan akhir
Cerpen diakhiri ketika persoalan telah dianggap selesai. Cerpen-cerpen mutakhir umumnya diakhiri dengan sentuhan akhir yang membuat pembaca terpana dan penasaran. Sering kali, lanjutannya dibiarkan berada dalam pikiranpebaca dan terserah pembaca bagaimana menafsirkan akhir cerita. Pentingnya sentakan cerpen adalah membuat terkesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar