Saran : Sebelum mengerjakan soal , sebaiknya anda pelajari wacana dibawah ini
Wacana 1
A.
MENGUNGKAPKAN PENDAPAT
TERHADAP PUISI
Untuk mengungkapkan makna sebuah
puisi. Anda harus mengetahui dan memahami hakikat puisi dan unsur-unsur yang
terkandung di dalamnya. Ada empat unsur hakikat puisi, seperti berikut
Tema adalah gagasan pokok atau pokok persoalan yang dikemukakan oleh
penyair.
a.
Rasa adalah sikap penyair terhadap pokok persoalan yang
terdapat dalam puisinya. Dengan
kata lain setiap penyair dapat menunjukkan sikap yang berbeda saat menghadapi
pokok persoalan yang sama. Misalnya saja saat menghadapi masalah Tuhan, seorang
penyair dapat bersikap penuh kepasrahan, kekhusukan, keragu-raguan, penasaran,
ataupun kekecewaan.
b.
Nada
adalah sikap batin penyair yang hendak disampaikan kepada pembaca. Ada nada duka,
menasihati, mencemooh, penasaran, kagum, berontak, dan sebagainya. Nada puisi
dapat menimbulkan suasana terhadap pembaca. Suasana puisi adalah keadaan jiwa
pemcaca setelah membaca puisi. Misalnya nada duka dalam sebuah puisi dapat
menimbulkan suasana iba hati pembaca.
c.
Pesan adalah amanat atau maksud yang hendak disampaikan
penyair. Pesan
dalam puisi dapat ditemukan setelah memahami tema, rasa, dan nada puisi.
Makna atau isi sebuah puisi dapat ditafsirkan berbeda antara orang yang
satu dengan orang yang lain. Penafsiran ini sangat bergantung pada pengetahuan
atau wawasan masing-masing. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anda dapat
menafsirkan makna sebuah puisi mendekati apa yang sebenarnya ingin disampaikan
penyair.
Wacana 2
A.
MENGUNGKAPKAN PENGALAMAN DIRI SENDIRI
DAN ORANG LAIN
KE DALAM CERPEN
Setiap orang pasti pernah mengalami peristiwa yang
tak terlupakan sepanjang hidupnya. Peristiwa itu mungkin terjadi ketika
seseorang masih kanak-kanak, berusia remaja, atau bahkan ketika dewasa. Peristiwa
itu berkesan karena menjadi pelajaran yang baik bagi dirinya. Kamu pun tentu
pernah mengalami juga, bukan?
Pengalaman itu dapat kalian ceritakan kepada orang
lain secara lisan atau tertulis. Jika diceritakan atau ditulis, akan bisa menjadi
pelajaran bagi orang lain pula. Khusus
dalam bagian ini, kalaian berlatih menceritakan peristiwa itu secara tertulis.
1)
Unsur-unsur pembangun cerpen
Unsur intrinsik pembangun cerpen diantaranya adalah
unsur amanat dan gaya bahasa. Berikut ini akan dijelaskan kedua unsur tersebut.
a. Amanat
Amanat merupakan unsur ajaran
yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Amanat dapat dikatakan sebagai
unsur pendidikan moral. Unsur ajaran atau pendidikan moral ini dapat diketahui
oleh pembaca setelah ia membaca karya sastra tersebut secara keseluruhan.
b. Gaya bahasa
Bahasa merupakan unsur yang
sangat penting dalam sebuah karya sastra. Penggunaan bahasa berfungsi
menciptakan suatu nada atau suasana persuasi serta merumuskan dialog yang mampu
memperlihatkan hubungan dan interaksi antara sesame tokoh (Koasih, 2003:258).
Pemilihan gaya bahasa merupakan ciri khas dari setiap pengarang. Pengarang
menggunakan gaya bahasa tertentu dalam melukiskan suasana yang tepat untuk
adegan-adegan yang akan disajikan. Bahasa juga digunakan untuk menandai
karakter tokoh-tokoh cerita. Karakter jahat atau baik dapat digambarkan melalui
kata-kata yang digunakan. Tokoh anak-anak atau orang dewasa dapat dibedakan
dari kosakata dan struktur kalimat yang digunakan
2)
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menulis cerpen, yaitu sebagai berikut:
a. Membuat paragraf pertama yang
mengesankan
Paragraf pertama dibuat
mengesankan agar pembaca merasa tertarik. Paragraf ini hendaknya langsung masuk
ke pokok persoalan sehingga tidak menghadirkan kebosanan dan rasa apatis bagi
pembacanya.
b.
Menggunakan alur yang tidak mudah ditebak
Sebuah cerpen tidak aka
nada artinya bila tidak ada pembacanya. Oleh sebab itu, perlu digunakan
teknik-teknik, kiat-kiat, atau trik-trik tertentu untuk menarik minat pembaca,
seperti menyiasati alur sehingga tidak mudah ditebak.
c. Menggali suasana
Melukiskan suasana
hendaknya menggunakan detail yang apik dan kreatif. Misalnya, melukiskan sebuah
taman disertai kaitannya dengan suasana hati tokoh ceritanya sehingga
penggambaran tersebut menyentuh hati pembaca.
d. Menggunakan kalimat efektif
Penggunaan kalimat efektif akan memudahkan
pembaca menangkap maksud dan isi cerita tersebut. Selain menggunkan kalimat
efektif, penggunaan kosakata dan gaya bahasa yang bervariasi akan membuat
cerpen tersebut tidak kering dan membosankan.
e. Menggerakkan tokoh
Tokoh-tokoh dalam cerpen digerakkan, baik
secara fisik maupun psikis sehingga terlukis seperti dalam kehidupan
sehari-hari. Hal ini membuat karya tersebut terasa hidup.
f. Fokus cerita
Sebuah cerpen pada
dasarnya mengandung satu persoalan pokok. Fokus cerita yang tajam merupakan
salah satu penunjang terciptanya karya sastra yang bagus.
g. Sentuhan akhir
Cerpen diakhiri ketika
persoalan telah dianggap selesai. Cerpen-cerpen mutakhir umumnya diakhiri
dengan sentuhan akhir yang membuat pembaca terpana dan penasaran. Sering kali, lanjutannya
dibiarkan berada dalam pikiranpebaca dan terserah pembaca bagaimana menafsirkan
akhir cerita. Pentingnya
sentakan cerpen adalah membuat terkesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar