Saran : Sebelum mengerjakan soal , sebaiknya anda pelajari wacana dibawah ini
Wacana
Persiapan Indonesia di Olimpiade Fisika
Yohanes Surya, fisikawan Indonesia, telah berjasa
membuka jalan bagi bangsa Indonesia untuk memasuki fase renaisans. Beliau telah
merintis jejak bagi murid-murid cemerlang sekolah menengah Indonesia untuk
masuk dalam komunitas fisika pemula antar bangsa melalui olimpiade fisika.
Beliau pun bercita-cita mempersiapkan peneliti Indonesia meraih nobel tahun
2020. Berikut percakapan dengan guru yang luwes bergaul ini.
·
Apa yang akan anda lakukan untuk mempersiapkan tim
Indonesia mengikuti olimpiade fisika tahun mendatang?
o Yang akan saya persiapkan
adalah adanya konsep mengatur diri sendiri
·
Bagaimana sebenarnya konsep mengatur diri sendiri seperti
yang anda maksud?
o Konsep yang saya maksud
adalah kemampuan mengorganisasi diri, dalam arti mengatur diri sendiri untuk
belajar dengan baik
·
Di Amerika Serikat, konon hanya mencomot dari beberapa
sekolah. Kapan mengikuti pola Amerika?
o Di Amerika Serikat, kesadaran
belajar sendiri sudah begitu besar. Orang pasti akan belajar walaupun tidak
disuruh. Di Indonesia belum bisa seperti itu
·
Lalu, apa yang akan anda lakukan?
o Di pelatihan itu, saya
hanya memfasilitasi. Anak belajar sendiri. Kami memberikan buku supaya mereka
bisa mengatur dir sendiri dan mencapai hasil maksimal
·
Berapa buku yang akan anda berikan?
o
Ada enam buku yang akan saya berikan. Isinya soal dan
penyelesaian bahan yang diujikan di olimpiade, serta soal mekanika dan
elektro-magnetik. Kami akan sebarkan buku yang rencananya selesai tahun 2005
itu ke seluruh Indonesia. Semua orang bisa dapat, bisa belajar sendiri. Pada
saat itu, kompetisinya sungguhan. Target saya tahun 2006, Indonesia juara
dunia. Nanti, kita lihat hukum pangkat akan berlaku karena setelah juara dunia,
saya mau murid mengatur dirinya sendiri.
·
Jadi, apakah tidak ada
lagi pelatihan?
·
Tetap ada, tetapi hanya beberapa bulan
Agar kalian semakin memahami dan menguasai kegiatan
wawancara, ikutilah pembelajaran berikut ini dengan baik.
1.
Menentukan topik
wawancara dan memilih narasumber
Sebelum kalian melakukan wawancara, tentukan terlebih
dahulu topiknya. Setelah itu, pilih narasumber. Narasumber dipilih sesuai
dengan topik wawancara.
2.
Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan
kelengkapan isi
Kegiatan menyusun daftar pertanyaan perlu kalian
lakukan sebelum wawancara. Agar pertanyaan kalian mencakup kelengkapan isi yang
diinginkan, gunakanlah berbagai kata tanya sebagai penggali informasi dari
narasumber. Kata tanya tersebut adalah sebagai berikut:
·
Apa · Kapan
·
Siapa · Mengapa
·
Dimana · Bagaimana
Hal-hal
yang harus kalian perhatikan saat membuat daftar pertanyaan untuk narasumber
adalah kalian harus mempelajari dan memahami terlebih dahulu latar belakang
permasalahan (topik) secara baik.
3.
Mencatat pokok-pokok wawancara dan menuliskannya dalam
paragraf yang baik
Agar kalian dapat mewawancarai narasumber dan dapat
mencatat pokok-pokok wawancara dengan baik, perhatikan hal-hal berikut!
ü Siapa pun narasumbernya, kalian harus menghormatinya.
Pewawancara harus tampil positif, baik gaya, cara, maupun sikap bicara.
ü Usahakan agar proses wawancara berlangsung seperti
dialog atau “ngobrol-ngobrol biasa”. Pemahaman dan penguasaan atas topik
wawancara akan mengangkat harga diri pewawancara di hadapan narasumber.
ü Berwawancaralah dengan tanya-jawab secara lancer
sesuai bahan pertanyaan yang sudah kalian pelajarai dan pahami
ü Ajukan pertanyaan secara
wajar, tanpa berlarut-larut
ü Perlu kalian ingat bahwa
wawancara bukan interogasi, melainkan usaha mendapatkan informasi sebagai bahan
tulisan. Pertanyaan yang kalian ajukan boleh tajam, tandas, tetapi jangan
memojokkan narasumber atau terkesan menguji narasumber, apalagi menggurui.
ü Meminta narasumber untuk
mengulangi jawabannya bukan hal yang baik. Hal
ini seharusnya dihindari. Oleh karena itu, perhatikan dengan seksama
jawaban-jawaban narasumber
ü Tape recorder memang satu sarana yang dapat kalian
gunakan untuk membantu. Akan tetapi, jangan menggantungkan diri pada benda
tersebut. Biasakan untuk mempertajam daya ingat dan kemampuan menulis cepat
Apabila
hal-hal tersebut telah kalian lakukan dengan baik, kalian akan mudah mencatat
pokok-pokok wawancara dan menuliskan hasil wawancara dalam paragraf yang baik.
Selain
hal-hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pewawancara.
ü Ucapkanlah terimakasih setelah wawancara selesai
ü Mohonlah maaf apabila
saat wawancara berlangsung ada ha;-hal yang tidak berkenaan
ü Memohon kesediaan
narasumber untuk dihubungi kembali jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan ulang
Saat menuliskan hasil wawancara, hindari informasi
yang bersifat rahasia pribadi narasumber
Wacana PIDATO
v Jika kalian hendak menulis teks pidato, perlu dilakukan
persiapan-persiapan, antara lain menentukan topik dan tujuan pidato, membuat
kerangka pidato, dan menyusun teks pidato berdasarkan kerangka yg telah dibuat
v Sebelum mulai menulis, sebaiknya simaklah informasi
berikut :
1.
Menentukan topik dan tujuan pidato
Topik adalah pokok
pembicaraan yang akan disampaikan kepada pendengar. Untuk membatasi topik,
kalian dapat mengajukan pertanyaan: ”Saya
akan berpidato tentang apa?” Jawabannya misalnya tentang penyakit. Topik
ini terlalu luas. Topik harus dibatasi sesempit atau sekecil mungkin.
Selanjutnya, kalian bertanya kembali: “Apa
yang akan saya bicarakan berkaitan dengan penyakit?”
Selain menentukan topik, kalian
juga perlu menentukan tujuan pidato. Pidato bertujuan agar pendengar melakukan sesuatu,
mempengaruhi keyakinan pendengar, atau untuk menyampaikan informasi. Lihatlah
contoh berikut ini!
Topik : tubuh sehat dan bugar dengan jalan kaki
Tujuan : agar pendengar melakukan olahraga jalan kaki secara rutin
:
jalan kaki sangat bermanfaat bagi kesehatan
2.
Menyusun kerangka isi pidato
Pidato
terdiri atas tiga bagian, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Agar lebih
jelas, di bawah ini adalah contoh kerangka pidato dengan topik aerobik dan
kesehatan tubuh.
o Pendahuluan berisi salam. Tujuannya untuk menghormati
dan mendoakan hadirin. Selain berisi salam, pendahuluan diisi kalimat atau
ucapan hormat kepada tokoh penting yang hadir pada saat itu dan kepada hadirin.
Urutan penyebutan hendaknya dimulai dari tokoh yang jabatannya paling tinggi,
sampai kepada yang paling rendah.
Perhatikan contoh bagian pendahuluan!
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi dan slam sejahtera untuk kita semua.
Sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyampaikan pidato singkat
pada pagi ini.
o Isi adalah bagian penting
dari pidato. Agar mudah menyajikannya, bagian ini sebaiknya diperinci menjadi
poin-poin yang lebih kecil. Selanjutnya,
poin-poin ini dikembangkan satu demi satu.
Perhatikan kutipan bagian isi
berikut!
Bapak/ Ibu yang saya hormati,
Semua orang menginginkan hidup
sehat. Setuju? Manusia berusaha dengan
segala macam demi menjaga kesehatannya. Salah satu usaha yang tidak
mengeluarkan biaya adalah senam pagi.
Olahraga secara teratur dapat
menjaga kebugaran tubuh. Kita tidak perlu memilih olahraga yang mahal, seperti
golf, bilyar, ski, terbang laying, dan lain-lain. Olahraga murah yang apat
dilakukan setiap waktu adalah jalan kaki.
o
Bagian penutup berisi harapan dan doa agar apa yang
disampaikan bermanfaat bagi pendengar, dan salam.
Perhatikan contoh penutup berikut!
Jalan kaki
merupakan olahraga yang sehat dan murah. Oleh karena itu, olahraga ini
sebaiknya kita jalankan secara rutin.
Bapak/ Ibu yang saya hormati,
Demikian
akhir pidato saya. Jika ada perkataan saya yang kurang berkenan di hati, saya
mohon maaf.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar