Senin, 28 Januari 2013

TUGAS 10 >> WAWANCARA & PIDATO



Saran : Sebelum mengerjakan soal , sebaiknya anda pelajari wacana dibawah ini
Wacana

Persiapan Indonesia di Olimpiade Fisika
Yohanes Surya, fisikawan Indonesia, telah berjasa membuka jalan bagi bangsa Indonesia untuk memasuki fase renaisans. Beliau telah merintis jejak bagi murid-murid cemerlang sekolah menengah Indonesia untuk masuk dalam komunitas fisika pemula antar bangsa melalui olimpiade fisika. Beliau pun bercita-cita mempersiapkan peneliti Indonesia meraih nobel tahun 2020. Berikut percakapan dengan guru yang luwes bergaul ini.
·            Apa yang akan anda lakukan untuk mempersiapkan tim Indonesia mengikuti olimpiade fisika tahun mendatang?
o    Yang akan saya persiapkan adalah adanya konsep mengatur diri sendiri
·           Bagaimana sebenarnya konsep mengatur diri sendiri seperti yang anda maksud?
o    Konsep yang saya maksud adalah kemampuan mengorganisasi diri, dalam arti mengatur diri sendiri untuk belajar dengan baik
·            Di Amerika Serikat, konon hanya mencomot dari beberapa sekolah. Kapan mengikuti pola Amerika?
o    Di Amerika Serikat, kesadaran belajar sendiri sudah begitu besar. Orang pasti akan belajar walaupun tidak disuruh. Di Indonesia belum bisa seperti itu
·           Lalu, apa yang akan anda lakukan?
o    Di pelatihan itu, saya hanya memfasilitasi. Anak belajar sendiri. Kami memberikan buku supaya mereka bisa mengatur dir sendiri dan mencapai hasil maksimal
·            Berapa buku yang akan anda berikan?
o    Ada enam buku yang akan saya berikan. Isinya soal dan penyelesaian bahan yang diujikan di olimpiade, serta soal mekanika dan elektro-magnetik. Kami akan sebarkan buku yang rencananya selesai tahun 2005 itu ke seluruh Indonesia. Semua orang bisa dapat, bisa belajar sendiri. Pada saat itu, kompetisinya sungguhan. Target saya tahun 2006, Indonesia juara dunia. Nanti, kita lihat hukum pangkat akan berlaku karena setelah juara dunia, saya mau murid mengatur dirinya sendiri.
·            Jadi, apakah tidak ada lagi pelatihan?
·         Tetap ada, tetapi hanya beberapa bulan
Agar kalian semakin memahami dan menguasai kegiatan wawancara, ikutilah pembelajaran berikut ini dengan baik.

1.       Menentukan topik wawancara dan memilih narasumber
Sebelum kalian melakukan wawancara, tentukan terlebih dahulu topiknya. Setelah itu, pilih narasumber. Narasumber dipilih sesuai dengan topik wawancara.

2.         Menyusun daftar pertanyaan dengan memperhatikan kelengkapan isi
Kegiatan menyusun daftar pertanyaan perlu kalian lakukan sebelum wawancara. Agar pertanyaan kalian mencakup kelengkapan isi yang diinginkan, gunakanlah berbagai kata tanya sebagai penggali informasi dari narasumber. Kata tanya tersebut adalah sebagai berikut:
·            Apa                                       ·        Kapan
·            Siapa                                    ·        Mengapa
·            Dimana                                ·        Bagaimana
Hal-hal yang harus kalian perhatikan saat membuat daftar pertanyaan untuk narasumber adalah kalian harus mempelajari dan memahami terlebih dahulu latar belakang permasalahan (topik) secara baik.

3.          Mencatat pokok-pokok wawancara dan menuliskannya dalam paragraf yang baik
Agar kalian dapat mewawancarai narasumber dan dapat mencatat pokok-pokok wawancara dengan baik, perhatikan hal-hal berikut!
ü  Siapa pun narasumbernya, kalian harus menghormatinya. Pewawancara harus tampil positif, baik gaya, cara, maupun sikap bicara.
ü  Usahakan agar proses wawancara berlangsung seperti dialog atau “ngobrol-ngobrol biasa”. Pemahaman dan penguasaan atas topik wawancara akan mengangkat harga diri pewawancara di hadapan narasumber.
ü  Berwawancaralah dengan tanya-jawab secara lancer sesuai bahan pertanyaan yang sudah kalian pelajarai dan pahami
ü  Ajukan pertanyaan secara wajar, tanpa berlarut-larut
ü  Perlu kalian ingat bahwa wawancara bukan interogasi, melainkan usaha mendapatkan informasi sebagai bahan tulisan. Pertanyaan yang kalian ajukan boleh tajam, tandas, tetapi jangan memojokkan narasumber atau terkesan menguji narasumber, apalagi menggurui.
ü  Meminta narasumber untuk mengulangi jawabannya bukan hal yang baik. Hal ini seharusnya dihindari. Oleh karena itu, perhatikan dengan seksama jawaban-jawaban narasumber
ü  Tape recorder memang satu sarana yang dapat kalian gunakan untuk membantu. Akan tetapi, jangan menggantungkan diri pada benda tersebut. Biasakan untuk mempertajam daya ingat dan kemampuan menulis cepat

Apabila hal-hal tersebut telah kalian lakukan dengan baik, kalian akan mudah mencatat pokok-pokok wawancara dan menuliskan hasil wawancara dalam paragraf yang baik.
Selain hal-hal tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pewawancara.
ü  Ucapkanlah terimakasih setelah wawancara selesai
ü  Mohonlah maaf apabila saat wawancara berlangsung ada ha;-hal yang tidak berkenaan
ü  Memohon kesediaan narasumber untuk dihubungi kembali jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan ulang
Saat menuliskan hasil wawancara, hindari informasi yang bersifat  rahasia pribadi narasumber
Wacana  PIDATO
v  Jika kalian hendak menulis teks pidato, perlu dilakukan persiapan-persiapan, antara lain menentukan topik dan tujuan pidato, membuat kerangka pidato, dan menyusun teks pidato berdasarkan kerangka yg telah dibuat
v  Sebelum mulai menulis, sebaiknya simaklah informasi berikut :
1.         Menentukan topik dan tujuan pidato
Topik adalah pokok pembicaraan yang akan disampaikan kepada pendengar. Untuk membatasi topik, kalian dapat mengajukan pertanyaan: ”Saya akan berpidato tentang apa?” Jawabannya misalnya tentang penyakit. Topik ini terlalu luas. Topik harus dibatasi sesempit atau sekecil mungkin. Selanjutnya, kalian bertanya kembali: “Apa yang akan saya bicarakan berkaitan dengan penyakit?”
Selain menentukan topik, kalian juga perlu menentukan tujuan pidato. Pidato bertujuan agar pendengar melakukan sesuatu, mempengaruhi keyakinan pendengar, atau untuk menyampaikan informasi. Lihatlah contoh berikut ini!
Topik       : tubuh sehat dan bugar dengan jalan kaki
Tujuan    : agar pendengar melakukan olahraga jalan kaki secara rutin
                  : jalan kaki sangat bermanfaat bagi kesehatan
2.         Menyusun kerangka isi pidato
Pidato terdiri atas tiga bagian, yakni pendahuluan, isi, dan penutup. Agar lebih jelas, di bawah ini adalah contoh kerangka pidato dengan topik aerobik dan kesehatan tubuh.

o  Pendahuluan berisi salam. Tujuannya untuk menghormati dan mendoakan hadirin. Selain berisi salam, pendahuluan diisi kalimat atau ucapan hormat kepada tokoh penting yang hadir pada saat itu dan kepada hadirin. Urutan penyebutan hendaknya dimulai dari tokoh yang jabatannya paling tinggi, sampai kepada yang paling rendah.
    Perhatikan contoh bagian pendahuluan!
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Selamat pagi dan slam sejahtera untuk kita semua. Sungguh merupakan suatu kebahagiaan bagi saya untuk menyampaikan pidato singkat pada pagi ini.
o  Isi adalah bagian penting dari pidato. Agar mudah menyajikannya, bagian ini sebaiknya diperinci menjadi poin-poin yang lebih kecil. Selanjutnya, poin-poin ini dikembangkan satu demi satu.
      Perhatikan kutipan bagian isi berikut!
Bapak/ Ibu yang saya hormati,
Semua orang menginginkan hidup sehat. Setuju? Manusia berusaha dengan segala macam demi menjaga kesehatannya. Salah satu usaha yang tidak mengeluarkan biaya adalah senam pagi.
Olahraga secara teratur dapat menjaga kebugaran tubuh. Kita tidak perlu memilih olahraga yang mahal, seperti golf, bilyar, ski, terbang laying, dan lain-lain. Olahraga murah yang apat dilakukan setiap waktu adalah jalan kaki.
o   Bagian penutup berisi harapan dan doa agar apa yang disampaikan bermanfaat bagi pendengar, dan salam.
Perhatikan contoh penutup berikut!
Jalan kaki merupakan olahraga yang sehat dan murah. Oleh karena itu, olahraga ini sebaiknya kita jalankan secara rutin.
Bapak/ Ibu yang saya hormati,
Demikian akhir pidato saya. Jika ada perkataan saya yang kurang berkenan di hati, saya mohon maaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar